Jika sebelumnya saya membahas tentang komputer sebesar kartu kredit atau yang disebut Raspberry Pi maka sekarang saya akan membahas tentang microcontroler yaitu Arduino.
Arduino adalah
microcontroller single board yang bersifat open source yang di
dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah Prosesor Atmel AVR yang
dirilis oleh perusahaan Atmel.
Arduino dibuat oleh
Hernando Barragan, di institute Ivrea, Italia pada tahun 2005, dikembangkan
oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles dan diberi nama Arduin of Ivrea. Lalu
diganti nama menjadi Arduino yang dalam bahasa Italia berarti teman yang
berani.
Tujuan dibuatnya Arduino
adalah untuk membuat perangkat mudah dan murah, dari perangkat yang ada saat
itu. Dan perangkat tersebut ditujukan untuk para siswa yang akan membuat
perangkat desain dan interaksi.
Arduino memiliki bahasa
pemrograman sendiri, kelebihan dari arduino adalah tidak perlu perangkat chip
programmer karena di dalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload
program dari komputer. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna
Laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakan nya. Bahasa
pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan kumpulan
library yang cukup lengkap.Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa
ditancapkan pada board Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet dan SD Card.
Tujuan menanamkan program pada microcontroller ini adalah agar rangkaian elektronik
dapat membaca input, memproses input tersebut kemudian menghasilkan output
sesuai yang diinginkan
Mikrokontroler ada pada
perangkat elektronik di sekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 player, DVD,
televisi, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan
robot. Baik robot mainan, maupun robot industri. Karena komponen utama Arduino
adalah microcontroller, maka Arduino pun dapat diprogram menggunakan komputer
sesuai kebutuhan kita.
Saat ini Arduino sangat
populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan
elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula,
para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi
elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan
assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan
bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan
proses bekerja dengan microcontrolle
Arduino telah banyak
berkembang dan telah banyak muncul model-model dari Arduino. Berikut adalah
jenis-jenis Arduino :
Jenis
yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk pemula sangat
disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Dan banyak sekali referensi yang
membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3),
menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital
dan 6 pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi USB type A
to To type B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.
Berbeda
dengan saudaranya, Arduino Due tidak menggunakan ATMEGA, melainkan dengan chip
yang lebih tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54 I/O pin digital dan 12 pin input
analog. Untuk pemogramannya menggunakan Micro USB, terdapat pada beberapa
handphone.
Ini adalah paket komplit dari Arduino yang sudah berbentuk robot. Sudah dilengkapi dengan LCD, Speaker, Roda, Sensor Infrared, dan semua yang kamu butuhkan untuk robot sudah ada pada Arduino ini.
Bentuknya
lebih unik, terutama untuk socketnya. Walau jumlah pin I/O digital dan input
analognya sama dengan uno dan leonardo, tapi Fio memiliki Socket XBee. XBee
membuat Fio dapat dipakai untuk keperluan projek yang berhubungan dengan
wireless.
Bentuknya
yang melingkar membuat Lilypad dapat dipakai untuk membuat projek unik. Seperti
membuat amor iron man misalkan. Hanya versi lamanya menggunakan ATMEGA168, tapi
masih cukup untuk membuat satu projek keren. Dengan 14 pin I/O digital, dan 6
pin input analognya.
Sepertinya
namanya, Nano yang berukulan kecil dan sangat sederhana ini, menyimpan banyak
fasilitas. Sudah dilengkapi dengan FTDI untuk pemograman lewat Micro USB. 14
Pin I/O Digital, dan 8 Pin input Analog (lebih banyak dari Uno). Dan ada yang
menggunakan ATMEGA168, atau ATMEGA328.
Bisa dibilang Leonardo adalah saudara kembar dari Uno. Dari mulai jumlah pin I/O digital dan pin input Analognya sama. Hanya pada Leonardo menggunakan Micro USB untuk pemogramannya.
Ukurannya
lebih panjang dari Nano dan Mini. Karena memang fasilitasnya lebih banyak
yaitu; memiliki 20 pin I/O digital dan 12 pin input analog.
Fasilitasnya sama dengan yang dimiliki Nano. Hanya tidak dilengkapi dengan Micro USB untuk pemograman. Dan ukurannya hanya 30 mm x 18 mm saja.
Ini
arduino yang sudah dilengkapi dengan fasilitas ethernet. Membuat Arduino kamu
dapat berhubungan melalui jaringan LAN pada komputer. Untuk fasilitas pada Pin
I/O Digital dan Input Analognya sama dengan Uno.
11. Arduino Esplora.
Rekomendasi bagi kamu yang mau membuat gadget
sepeti Smartphone, karena sudah dilengkapi dengan Joystick, button, dan
sebagainya. Kamu hanya perlu tambahkan LCD, untuk lebih mempercantik Esplora.
Mirip dengan Arduino Uno, sama-sama menggunakan USB type A to B untuk pemogramannya. Tetapi Arduino Mega, menggunakan Chip yang lebih tinggi ATMEGA2560. Dan tentu saja untuk Pin I/O Digital dan pin input Analognya lebih banyak dari Uno.
Sekian artikel dari saya, semoga bermanfaat bagi kawan-kawan, jangan lupa ikuti
terus blog ini ya kawan.
No comments:
Post a Comment